Tidak sedikit orang bercita-cita menjadi seorang dokter, tukang insinyur, pengusaha atau bahkan jadi seorang Presiden. Artinya, persaingan untuk menggapai cita-cita seperti ini, juga makin sulit. Tapi, tidak banyak orang bercita-cita menjadi penulis atau wartawan. Kenapa tidak memilih yang sedikit ini?
MENJADI SEORANG WARTAWAN
Menulis itu gampang, bagi yang sudah melakukannya. Tapi, bisa susah setengah mati buat mereka yang baru mulai. Nah, bagaimana caranya, atau apa yang harus dilakukan seorang penulis atau wartawan pemula? di tambah lagi bisa bicara di depan Kamera.
Pertama, tanamkan sugesti positif. Ini untuk memompa semangat dan mensugesti diri sendiri. Katakan pada dirimu, Ayo, kamu pasti bisa! Saya ingin menjadi seorang wartawan ternama. Semangat menulis ini harus dijaga agar jangan sampai kendor. Seperti kata pepatah, dimana ada kemauan, disitu ada jalan.
![]() |
Wartawan RCTI |
Kedua, rajinlah membaca dan nonton para Presenter dan Reporter beraksi di lapangan. Sebab, cara membaca dan menonton berita adalah jendela ilmu pengetahuan, kita bisa memahami gaya bahasa, gesture, sistimatika dan cara menuliskannya secara runtun, mudah dicerna, menarik dan tidak bertele-tele.
Membaca bagi orang penulis atau wartawan, ibarat bensin pada sepeda motor. Membaca akan melahirkan inspirasi. Kemampuan mengembangkan inspirasi ininlah seni menulis atau mengarang.
Ketiga, Praktek. sebanyak apapun teori tidak ada gunanya kalau Anda tidak mencobanya. Dengan kata lain, Anda tidak akan bisa menulis dan tampil di depan kamera kalau tidak di praktekkan. Kuncinya adalah, berlatih dan terus berlatih. Ingatlah kata Thomas Alva Edison, “Jenius itu satu persen inspirasi, 99 persen cucuran keringat”. Maka dari itu, mulailah.
![]() |
Belajar Praktek Lapangan menjadi Wartawan TV |
MULAILAH BELAJAR MENJADI WARTAWAN
Nah, anggaplah kini anda sudah mulai menulis. Setiap kejadian yang anda lihat atau alami serta dirasakan bisa ditulis. Termasuk apa yang dibicarakan orang, direkam di kepala atau dicatat menjadi bahan karangan. Apapun yang anda tulis, jangan langsung puas. Setelah itu, tulisan tadi dikoreksi, dibaca, dan diteliti.
Nah, bagaimana kalau mau menjadi wartawan pemula? Seorang wartawan haruslah memiliki sifat dasar seperti sikap kritis, rasa ingin tahu yang besar, pengetahuan luas, pikiran terbuka, pekerja keras dan cerdas. Ia juga harus tekun dan terus belajar. Di kepalanya, selalu ada pertanyaan dan tidak membunuh pertanyaan itu (kepo).
![]() |
Suasana Kelas Belajar Menjadi Wartawan |
Menulis berita secara sederhana diartikan sebagai laporan sebuah peristiwa atau kejadian menarik. Alur peristiwa itu biasanya dilaporkan dengan konsep WHAT (apa) WHO (siapa) WHERE (dimana) WHEN (kapan) WHY (mengapa) dan HOW (bagaimana). Rumusan ini biasanya disebut 5W + 1 H. Dengan rumus ini, bisa kita susun peristiwa APA, yang terlibat SIAPA, terjadi KAPAN dan lokasinya DIMANA, serta MENGAPA bisa terjadi serta BAGAIMANA ceritanya.
Dalam menulis sebuah berita, biasanya dipakai struktur piramida terbaik, yang terdiri dari judul, teras berita (lead) isi tubuh berita dan penutup. Ini dilakukan agar bagian yang penting masuk ke dalam seluruh berita dan bagian yang kurang penting (yang bisa dipangkas atau dibuang redaktur) dibagian bawah. Yang tidak boleh diabaikan saat menulis berita ada tiga hal. Yakni, akurasi, akurasi dan akurasi. Sebab, kalau beritanya tidak akurat, asalan-asalan dan salah, media massa itu tidak akan dipercaya pembacanya dan tidak akan laku. Hasil kerja liputan wartawan, selalu dievakuasi dalam rapat redaksi.
![]() |
Rapat Redaksi di Kelas Belajar menjadi Wartawan |
Seorang wartawan juga harus punya perencanaan kerja dan kreativitas yang tinggi. Ia juga harus bisa bekerja sama dalam tim, punya tanggungjawab dan daya juang dan daya jelajah, jujur dan bekerja berdasarkan hati nurani.
Dalam menjalankan profesinya, wartawan profesional memiliki landasan moral bersama yang disebut etika jurnalistik sebagai koridor wartawan menjalankan tugasnya. Etika tersebut menyakut aturan, kaidah, norma-norma dan kesusilaan yang mengikat suatu masyarakat.
Wartawan juga harus menghormati sumber berita seperti informasi off the record, melindungi identitas sumber berita (hak tolak) apabila membahayakan bagi dirinya serta check dan recheck untuk menjaga akurasi berita. Wartawan adalah manusia yang juga bisa sehingga ia harus melayani hak jawab dan hak koreksi apabila ia salah dalam menuliskan sesuatu. Wartawan tidak boleh menghakimi orang (trial by press) dan selalu mengedepankan azas praduga tak bersalah serta memahami UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
![]() |
Latihan Siaran Langsung Menjadi Wartawan TV |
"DWI PRODUCTION"
Graha PBS, Komplek Puri Idaman
Jl. Bintara Jaya Raya, Komplek Puri Idaman, Sumber Arta, Bekasi.
Telp. 0813.1833.5039 (Yanti)
Email : dwiproduction.dp@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar